PLN Kambuh Lagi, di Sibolga/Tapteng Listrik Padam 5 Kali Sehari
Listrik Sering Padam
SIBOLGA; Pengguna jasa internet di Warung Internet (Warnet)Kota Sibolga dan Pandan Tapanuli Tengah memprotes keras kinerja karyawan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) karena dianggap tidak pernah profesional dalam memberikan pelayanan dan kepuasan kepada pelanggan.
Pasalnya, pihak PLN secara tiba-tiba sering mematikan arus listrik tanpa pernah memberitahukan rencana pemadaman kepada masyarakat sebelumnya. Jumat (25/9) misalnya, pemadaman dilakukan pihak PLN. Padahal, bulan ini masih dalam suasana Lebaran.
"PLN ini memang bebal, tidak pernah mau menerima permintaan masyarakat. Tiap hari listrik padam tanpa pernah memberitahukannya terlebih dahulu kepada masyarakat," Ricky Ceria (30) salahseorang warga Pandan yang sedang mengerjakan tugasnya di Warnet.Happy_ pandan
Dia juga mengeluhkan keberadaan sejumlah pembangkit listrik di daerah tersebut yang sama sekali tidak memberikan keuntungan terutama terhadap kebutuhan listrik di Sibolga-Tapteng. "Apa gunanya ada perusahaan listrik di sini, kalau skala prioritas untuk daerah ini tidak ada. Padahal, kebutuhan listrik di daerah ini sangat kecil di banding sejumlah
Tak kalah geramnya dialami warga lainnya, Jhonny Simatupang (31) yang saat itu sedang mengetik berita di Warnet Nauli Sibolga. Akibat pemadan listrik secara tiba-tiba, nyaris saja memecahkan layar monitor komputer yang dipakainya sembari mengeluarkan nada-nada tidak senang melihat kinerja PLN. Pasalnya, berita yang telah sempat ditulisnya hilang dari dokumen komputer. "Ini bukan yang pertama kali terjadi. Hampir tiap hari menjelang sore, berita yang sudah saya tulis hilang gara-gara ‘kehebatan’ PLN. Soalnya, tiap hari listrik di daerah ini padam. Apa sebenarnya keinginan PLN ini," geram pria yang berprofesi sebagai wartawan itu dengan nada meninggi. 
Dia mengaku kesal dengan kondisi yang terjadi pada PLN saat ini, karena pada saat bulan suci ramadan, pihak PLN mampu mensuplay arus listrik tanpa ada pemadaman sama sekali. "Ini aneh namanya. Kalau alasan PLN akibat devisitnya arus, ternyata sanggup kok mensuplay arus pada bulan ramadan dan Lebaran. Kenapa saat ini terjadi lagi pemadaman," kesalnya.
Dia juga menyampaikan bahwa petugas PLN di daerah juga ‘bebal’ karena tidak mau memanfaatkan alat pengeras suara yang dimiliki Pemko. "Disinilah memang bukti arogansi dan ketidakpedulian PLN terhadap masyarakat, yang tidak mau bekerja sama dengan pemerintah daerah,
Menurut pengakuan Ricky ceria (30), pegawai Warnet Happy NET pandan. di jalan SM raja Pandan
akibat pemadaman listrik itu pihaknya harus mengeluarkan biaya ekstra untuk pembelian minyak Bensin guna menghidupkan mesin genset, sehingga omset yang diperoleh tidak sebanding lagi dengan biaya yang dikeluarkan pengusaha warnet tersebut.
Aksi pemadaman listrik yang dilakukan PLN itu juga telah membuat kerugian bagi masyarakat, karena peralatan elektronik warga akan mengalami kerusakan dengan kondisi listrik yang hidup - mati tersebut.
|
|
"Gimana nggak rusak, kalau lampu tiba - tiba saja mati dan hidup lagi. Seperti televisi kami di rumah sudah rusak IC nya dan kulkas juga sudah rusak akibat listrik itu,"ketusnya.
Sejumlah rekan wartawan yang bertugas di Sibolga/Pandan juga mengaku resah dengan kejadian itu. Soalnya, ketika mereka sedang asik menulis berita, lampu yang hidup - mati itu telah menghilangkan konsentrasinya bahkan telah menghilangkan data yang sempat mereka tulis sebelumnya, karena tidak sempat disimpan di komputernya masing - masing.
Akibatnya, rekan wartawan yang setiap harinya memanfaatkan jasa Warnet HAPPYNET itupun menggerutu dengan aksi pemadaman tersebut. "Gimana sih PLN ini, lampunya kok hidup - mati,"ujar Jason Gultom. Wartawan Batak Pos
Sementara itu, seorang warga lainnya, WILLY hendra Tanjung. juga melontarkan hal senada, dia mengaku kesal dengan pemadaman listrik yang dilakukan PLN sesukanya saja Karena menurutnya, pemadaman yang dilakukan tidak pasti kapan waktunya, bahkan bisa sampai 5 kali dalam satu hari dan berharap pihak PLN bisa mengambil kebijakan untuk mengatasi persoalan tersebut.
Lain lagi pengakuan seorang pegawai salah satu sekolah di Sibolga yang menyebut, pekerjaannya menjadi terganggu dengan pemadaman listrik itu.
"Di sekolah ini memang ada mesin Genset. Tapi tentu saja kita tidak nyaman bekerja kalau lampu tiba - tiba saja mati dan kita harus menunggu mesin gensetnya dihidupkan. Anehnya, pemadaman ini terjadi setiap hari dan tentunya sangat merugikan masyarakat banyak dalam melakukan aktifitasnya," ujarnya.
Ditempat terpisah, supervisor Sekretariat Umum PLN cabang Sibolga, Indra Ritonga kepada wartawan mengatakan, pemadaman listrik tersebut terjadi akibat adanya perbaikan dan pemeliharaan yang dilakukan di PLTU Labuhan Angin, PLTU Sicanang Belawan dan PLTA Sipan Sihaporas.
Menurutnya, kerusakan yang terjadi di beberapa pusat pembangkit listrik di Sumut itu telah mengakibatkan defisitnya daya listrik di wilayah II Sumatera Utara. Pihaknya juga mengaku tidak mengetahui secara pasti kapan pemadaman itu akan berakhir.
"Kita belum tahu sampai kapan waktunya pemadaman ini berakhir, sebab saat ini masih ada perbaikan dan pemeliharaan di sejumlah pembangkit listrik yang mensuplai arus ke Sibolga," tandasnya.
